وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60) “

Ramadan tahun 2012, Ramadan pertama saat aku hijrah. Hijrah secara fisik, juga hijrah hati. Memutuskan segala perkara yang membuatku jauh dari Allah. Menyembuhkan hati dengan memutuskan untuk berhijrah adalah keputusan berat yang berurai air mata, awalnya. Tapi setelah dijalani, hatiku tenang dan berbunga. Allah mulai pertemukan aku dengan teman-teman shalihah melalui Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam yang sama sekali ngga nyambung dengan studiku sebelumnya.

Ramadan 2012 kala itu pertama kali dalam hidup aku berdoa lama sekali, sangat lama. Hingga waktu sahur tiba aku baru mengakhiri doaku. Tiap sujud selalu kuselipkan doa pada Allah. Tiap kali ku bersimpuh pada Allah air mata tak terbendung mengharap ampunanNya atas segala dosa-dosa. Ramadan pertama yang membuatku tegak berdiri di atas agamaNya meskipun banyak cemooh yang sampai pada telingaku.

Ada beberapa teman yang menjauh karena perubahan penampilanku, ada juga yang tetap akrab membersamaiku dalam hijrah dan mendukungku. Tapi aku tak peduli, Allah telah memilah untukku mana teman yang baik dan mana teman yang buruk.

Tiga atau empat bulan setelah Ramadan, aku benar-benar takjub dengan doa yang dijawab dan dikabulkan oleh Allah dengan sangat cepat.

Dia lah yang saat ini membersamaiku selama lima tahun ini, dia yang datang meng-khitbah ku hingga atas petunjuk Allah sampai pada perjanjian besar, mitsaqon ghaliza, perjanjian kukuh seperti perjanjian Allah dengan para Nabi.

Allahu Akbar, Subhanallaah, begitu besar kekuasaan Allah yang mengatur segala urusan makhlukNya.

Lima bulan setelahnya, doaku juga dikabulkan. Allah mencabut nikmat sehat, nikmat senang, juga nikmat memiliki permata hati dengan memberiku ujian naik kelas, ujian agar dosa-dosaku hilang dibasuh rasa sakit dan kehilangan.

Allah memberiku apa yang kuminta, tapi Allah juga memberi ujian atas nikmat yang ku dapat, agar kembali menghadapNya dalam keadaan fitrah.

Alhamdulillah ala kulli hal. Terima kasih Allah sudah memberikan apa yang ku butuhkan, bukan apa yang ku inginkan. Aku percayakan hidup dan matiku hanya padaMu.

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri, tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan. Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.

#challenge26

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.