Saya pernah membaca sebuah kisah tentang seseorang yang terlalu banyak berfikir dan akhirnya melewatkan kesempatan untuk berbuat kebaikan.

Dia ini adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan di Ibukota. Setiap pulang kerja tentu saja selalu bertemu dengan kemacetan jalan, apalagi saat musim hujan tiba. Waktu itu musim hujan dan banjir di temui dimana-mana, termasuk di beberapa jalan yang dia lewati. Genangan air yang ada disetiap lekuk jalan tentu saja menyebabkan kemacetan.

Dalam perjalanan pulang, ditengah kemacetan dan hujan deras, dia melihat seorang bapak yang mobilnya mogok di pinggir jalan. Si bapak berada di belakang setir sendirian dengan wajah yang cemas dan bingung, tanpa ada yang membantu. Ada keinginan dalam hatinya untuk menepi dan membantu si bapak yang mogok mobilnya tadi. Tapi banyak pikiran berkelebat dalam otaknya. “Apa iya aku bisa menolongnya seorang diri?”, ” Aku hanya pakai sandal jepit nih, nanti kalo copot gimana”. Pikiran-pikiran itu terus berkelebat sampai dia beranjak menjauh dari si Bapak. Dan akhirnya “ya udah iklhaskan aja”. Sesampainya dirumah dia merasa menyesal kenapa tadi tidak jadi menolong.

Lakukan kebaikan sejak lintasan pikiran pertama

Dari cerita itu jadi ngaca ke diri sendiri, yang sering kebanyakan mikir buat bantuin orang. Kadang suka kepikiran ” nih orang mau gak dibantuin, ntar kalo ditolak kan malu”, “bisa gak ya bantuin dengan bener”, dan banyak banget pikiran-pikiran yang lain. Karena terlalu banyak berspekulasi, terlalu banyak perdebatan antara hati dan otak, akhirnya hilang sudah kesempatan untuk berbuat kebaikan. Satu jalan untuk mendapatkan pahala terlewatkan begitu saja.

Tindakan reflek kita mencerminkan bagaimana karakter kita sesungguhnya. Dan tentunya itu perlu banyak banget dilatih. Dari hal-hal kecil yang mungkin terlihat remeh, seperti hanya membantu menyebrangkan seorang nenek di jalan atau hanya sekedar menyungging senyum saat berpapasan di jalan. Yuk mulai berlatih dari sekarang.

#CH24 #BerbagiKebaikan

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.